Hari
acara reuni akbar yang ditentukan panitia telah tiba, aku bersama Tesen siregar
segera menju ponpes ahmadul jariyah. sesampai digerbang ahmadul kami disambut
dengan spanduk yang bertengger di atas pohon dengan ucapan selamat datang
alumni. kami berdua langsung menuju meja tamu, senyum lebar panitia menyambut
kedatangan kami, (ternyata Tesen geer, dia kira senyuman itu ditujukan
padanya). panitia penyambut tamu sangat bersahabat, ramah, dam menuntun kami
apa yg harus kami lakukan. pertama, kami mengisi formulir sebagai pendataan
Alumni. kedua, kami diberikan sebuah pin yang bergambarkan pimpinan ponpes
yaitu buya dan ummi yang kita kenal. ketiga, kami dianjurkan untuk mengisi
kotak donasi yang disiapkan di meja tamu (maaf ya panitia kami tak mengisinya.
hehe). terakhir, kami menulis pesan untuk kemajuan ponpes, kemajuan alumni dan
ditempelkan di papan tulis tersebut.
Tak
lama kemudian, seorang pemuda dengan sepeda motornya berhenti tepat didepanku.
tinggi, besar, namun ia masih menyimpan wajahnya di balik helmnya. kami pun tak
penasaran dan langsung buang muka, melihat kejadian itu, dan merasa dicuekin
pemuda tersebut langsung buka helm dan memanggil nama kami dengan senyum lebar lalu mendekati dan langsung memukul saudara tesen, ternyata pemuda itu adalah Ramahadin Damanik, aku pun langsung memukul nya begitu juga sebaliknya (adalah
sebuah kebiasaan angkatan alumni 06, pukul memukul ketika bertemu, setelah itu
baru ketawa terbahak-bahak sampai muntah).
setelah
melepas kerinduan, kami masuk kedalam pesantren, kiri kanan kulihat sdah banyak
yg berubah, melihat masjid yg berubah, teringat kembali satu memori tentang aku
kehilangan sendal swallow sehabis sholat, kesebelah kiri teringat kembali tentang aku yang di
hukum pagi pagi menghadap asrama papan santirat. sampai di lapangan kami
menyalami semua ustad dan ustajah yang dikelilingi para santri/at ahmadul,
terpancar cahaya semangat di wajah mereka. kami pun menikmati hiburan nasyid yg
masih eksis di ahmadul. setengah jam kami menikmatinya, tiba-tiba ustad Juhri
menanyakan kepada saya dimana alumni yg lain syid, ko belum datang. aku
langsung menjawab para alumni masih dijalan menuju kesini tad. serentak kami bertiga
mengambil HP masing-masing dan menanyakan kembali keberadaan alumni yg lain, jawabannya berbeda-beda ada yg menjawab, masih dijalan, baru mau mandi, baru bangun, bahkan masih ada yg
bingung acaranya dimana.
dengan
alasan lapar kami bertiga mencari warung, kami pun ngbrol-ngbrol sampai tak
enak, kami kembali masuk ke ahmadul. sampai dipesntren, kami terjekut, ternyata
belum ada alumni yg datang. rasa gelisah terus menghantui kami, tiba-tiba MC
nasyid mengatakan al mugonnial bakdah ila akhinas sogir tesen siregar wa ramahadin
(lumayan ada hiburan). awalnya mereka menolak, MC terus-terusan memanggil nama
mereka, ditambah sorakan dari santri/at membuat mereka tak nyaman. dengan PD
ramahadin naik (meski ia tahu bagaimana kualitas suaranya). alhasil sorakan dari
santri/at tak berhenti mengiringi lagu yg dibawakan mereka dengan jdul
jilbab putih.
waktu
menunjukkan jam 09.00. aku langsung ke rumah buya dan menghadap mudir dan
meminta agar acara pembukaan reuni diundur sampai jam 10.00. ternyata bg Tampil
rambe ada diantara mudir, buya dan ummi (angkatan 94 datang lebih awal, sampai
di kotapinang pada pkul 12.00 mlam hari). setelah mendapat ijin, aku pun
meningglkan forum tersebut. tepat pukul 10.00, acara pembukaan pun dimulai,
alhamduillah alumni dari berbagai angkatan sudah mulai mengisi kursi-kursi yang
kosong, dan acara pembukaan pun dimulai. Bersambung.........
No comments:
Post a Comment