Pages

Saturday 8 November 2014

TIANG VOLLEY (Lanjutan4)

Sholat ashar berjamaah telah selesai dilaksanakan, saatnya menunggu panitia mempersiapkan beberapa peralatan olah raga untuk dipakai dalam kegiatan pertandingan antar angkatan. Adapun bidang olahraga yang disiapkan panitia adalah bola volley, badminton dan sepak bola. Lapangan Volley menjadi pusat perhatian beberapa santri karena berada di depan asrama mereka dan ini juga merupakan olah raga favorit sebagian besar santri ahmadul jariyah. Beberapa alumni datang ke lapangan dengan kostum lengkap (kayana ada yang baru beli), seperti bg Ikbal Hanafi Hasibuan (alumnus lulusan tahun 2001) datang dengan baju setan merah (MU) lengkap dengan tulisan sponsornya AON (NOA), di sisi lain ada juga bermain volley yang masih mengenakan baju kemeja, celana bahan lengkap dengan sepatu pantopelnya.

Sedangkan untuk lapangan badminton dikuasai penuh oleh lulusan tahun 2006. “Meski aku tak mahir memainkannya yang terpenting adalah dapat mengalahkan lawan”. Jawab Irfan Rifai saat diwawancarai panitia. Di sudut ujung lapangan terlihat dua orang sedang melakukan pemanasan, spt lari-lari kecil, lompat-lompat (macam betul aja). Demi meraih kemenangan, para pemain menampilkan permainan terbaiknya meski terkadang terlihat ada tawa-tawa kecil di bibir mereka. Bola terus melambung di udara walau dalam posisi out, bola masih saja tetap dipukul hingga bola benar-benar meninggalkan lapangan dengan jarang yg jauh.

Kemudian kemeriahan di lapangan sepak bola tetap dikuasai oleh kaum adam, beberapa ustad ikut bergabung dengan alumni. Keceriaan, dan kebahagian tampak jelas di wajah mereka, mengingat beberapa tahun silam sangat sulit untuk mencari lapangan sepak bola. Lapangan yang dulunya dipenuhi dengan rawa dan pohon sawit kini menjadi lapangan sepak bola yang luas dan datar lengkap dengan gawangnya. Sedangkan untuk kaum hawanya lebih memilih untuk mengobro-obral daripada mencari keringat, pusat obrolan mereka berada di bawah tenda meski sebagiannya berceceran di berbagai tempat, seperti masjid, di bawah pohon, di kantin, dan di pondok-pondok ahmadul yang berada di pinggir jalan raya. setelah memperhatikannya, ternyata si DIA belum nongol juga. (aduh)

Lain lagi dengan apa yang terjadi di dalam masjid ahmadul, seluruh kelas tiga tsanawiyah dikumpulkan dan diberikan arahan dan motivasi oleh alumni lulusan tahun 1999 (bg Amrul Hazari) asli Simonis. Mereka tampak serius mendengarkan materi yang diberikan oleh bg Amrul, diskusi ini bertemakan tentang kepribadian dan pembangunan karakter. Setelah beberapa jam, diskusi ini pun akhirnya ditutup dikarenakan waktu menunjukkan untuk mandi dan bersiap sholat magrib. begitu juga dengan para alumni sibuk mencari perlengkapan mandi. tapi tidak sedikit yang mengulang masa lalunya di ahmadul dengan cara meminjam perlengkapan alat mandi mulai dari sabun sampai handuk (mudah-mudahan tak ada eser-eser).

setelah sholat magrib, semua alumni dipersilakan makan di tempat biasa, (atas nama panitia, kami memohon maaf karena kurang memperhatikan lightingnya). makan malam itu pun terasa seru dan mengasyikkan. di sela-sela makan, banyak yang bertanya kepadaku tentang acara selanjutnya, aku menjawab dengan singkat acaranya hiburan seni antara santri/at dengan alumni ahmadul, kalau mau tau persisnya jangan pulang dulu, liat aja nanti pasti seru dan mencetarkan.
bersambung....

No comments:

Post a Comment

 

Blogger news

Blogroll

About