Pages

Saturday 8 November 2014

ADA KENANGAN (Lanjutan2)

Solatullah salamullah ala toha rosulillah,,, adalah sebuah lagu populer yang mengiringi acara salam-salaman antara alumnus dan ustadj/ah. Dimulai dari pojok kiri Ummi menyambut hangat tangan para alumni dengan senyumnya yang sangat  khas dari dulu. Satu persatu ia memperhatikan wajah para alumni yang dulunya merupakan pelanggan tetap setiap bulannya untuk membayar uang makan, SPP, dll. Tapi sayang, sekarang Ummi dan Buya tak mampu lagi menyambut tangan para alumni dengan posisi berdiri  dikarenakan faktor usia. (Saat ini Buya sudah berusia 76 tahun sedangkan Ummi berusia 66 tahun). Syair-syair itu semakin kencang diikuti oleh santri/at Ahmadul Jariyah, mengingat para alumni berbondong-bondong menanti giliran untuk dapat bersalaman dengan pimpinan yayasan dan para guru.  Banyak diantara guru yang hadir saat itu tidak asing bagiku (terutama 2 ustajah itu Aisyah, dan mursidah ditambah lagi dengan bendahara muda dan berbakat yaitu Sarah Novita, semuanya bermarga Rambe), dan tidak sedikit pula guru yang baru berlabuh dipesantren ini. Meski begitu, semuanya hanyut dalam suasana suka cita.

Setelah bersalaman, setiap angkatan alumni dipersilahkan untuk foto bersama rekan-rekannya (atas nama panitia, kami memohon maaf jika ada angkatan yang tidak dipanggil oleh panitia). Kegiatan ini akan dijadikan sebagai dokumentasi di ponpes Ahmadul. Perasaan senang tampak jelas di wajah alumnus, per angkatan pun sibuk mencari temannya untuk berfoto bersama kemudian mencari background sendiri. Berbagai gaya mereka tampilkan, mulai dari lompat kodok, menutupi muka temannya, istirahat di tempat, dan yang paling lajim adalah dua tanduk kelinci. Lebih jelasnya fotografer yang lebih tahu siapa diantara mereka yang tahu gaya dan tidak.

Waktu menunjukkan pukul 12.15 WIB, matahari berdiri tegak seakan-aka nia marah kepada alumnus yang belum memasuki masjid guna menunaikan salat zuhur berjamaah dengan adik-adik pesantren. Seperti biasa ayat-ayat suci diperdengarkan lebih dahulu sebelum azan dikumandangkan. Sekarang masjid itu sudah disulap. Lantainya berubah menjadi keramik putih bersih, sound system di dalam masjid juga sudah ada, tabir hijau itu pun sudah hilang digantikan dengan papan-papan beroda. Kemudian papan tulis yang berisikan nama-nama khatib setelah sholat lima waktu juga hilang. (usulan. Sebaiknya dipasang CCTV di depan masjid agar tidak adalagi pencurian sandal swallow.hehe).

Walaupun fisiknya berubah, goresan kenangan di masjid belum bisa kulupakan.  contohnya, Ketika itu temanku (namanya dirahasiakan) tidak bangkit-bangkit dari sujudnya dikarenakan ketiduran. Begitu juga dengan temanku yang lain ketika mengaji bersama sehabis solat subuh punggungnya dipukul dengan sajadah oleh bagian ibadah, itupun dikarenakan ketiduran. Memang ketiduran menjadi musuh nyata bagi bagian ibadah.

Setalah salat, semua golongan dipersilahkan untuk menyantap makan siang yang disediakan di tiga tempat. Para ustad dipersilahkan terlebih dahulu kemudian disusul alumnus. Pihak pesantren menyediakan menu yang baik untuk masa pertumbuhan. Menunya adalah daging lembu, sayuran dan ikan asin. Tidak segan-segan sebagian dari alumni bolak balik ke meja makan untuk menambah makanannya. Di sisi kanan dan kiri adalah pemandangan yang paling indah, dengan disipilin tanpa komando para santri/at mengantri panjang lengkap dengan piring, sendok dan cangkirnya, sesekali mereka memukul-mukul piringnya sehingga mengundang tawa kepada alumni yang menyaksikan kejadian tersebut. Aku pun lalu mengingat-ingat nomor piringku dulu, ternyata aku tak mampu, yang ada dibenakku hanyalah piring yang bernomor 501 (itu adalah milik teman se asramaku Ahamd Rivai Naibaho, semoga piring itu masih ada).

Namun hal yang menarik bagiku adalah ketika sebagian dari alumni mengobrol asyik dengan lawan jenis dan mereka pun saling tukar nomor HP. Dalam pandanganku tidak sedikit alumni yang melakukan hal ini ketika makan siang. Sementara Pandanganku semakin liar mencari wanita yang kutunggu, aku mulai tak bersemangat, sebab sampai siang itu aku belum menemukannya, bahkan bau-baunya juga belum tercium…
(bersambung)

No comments:

Post a Comment

 

Blogger news

Blogroll

About