Pages

Saturday 8 November 2014

MASIH SAJA TAK BOLEH (Lanjutan5)

hypnotic show merupakan acara penutup pada hiburan seni di malam minggu itu, penampilan ini mengejutkan semua hadirin, telebih khusus kepada saya yg selama ini belum mempercayai adanya hipnotis. Pertama ia (Awalauddin Siregar : lulusan tahun 2004) mengajak 6 orang  santri untuk menemaninya di depan panggung (para santri tidak mau, takut diapa-apain hingga terjadi saling tunjuk, saling dorong), bg Awal kemduian meminta dukungan dari para hadirin untuk menyemangati teman-teman mereka. ia pun memulainya, 6 orang santri tersebut patuh dan taat dengan apa yg diucapkan oleh bg Awaluddin. Perlahan tangan mereka menjadi pusat perhatian semua penonton, dimana tangan mereka membeku dan kaku hingga benar-benar berubah menjadi tangan yg keras seperti besi. setelah berhasil mereka dipersilakan menuju habitatnya. kemudian, 1 orang di panggil maju ke depan untuk pertunjukan yg kedua. seketika para penonton menganga, terkejut (homang) karena seorang santri langsung tidak sadarkan diri (tertidur) setelah dibisikkan bg awal. dalam keadaan tidak sadar, santri tersebut menjadi bahan komedian untuk para hadirin sekalian. 

sebelumnya, acara hiburan ini dibuka pada pukul setengah sembilan dimulai dengan nyanyian-nyanyian islami yg dipandu oleh grup nasyid santriat ahmadul jariyah. beberapa dari santriat menyumbangkan lagu-lagu terbaiknya, begitu juga dengan alumni diundang untuk memeriahkan acara hiburan tersebut. tiba-tiba bebarapa santriat dengan kostum berbeda muncul di atas panggung lengkap dengan peralatannya. botol yg mereka bawa kemudian ditampakkan ke semua penonton dengan semangat dan riang, ternyata itu sebuah ucapan terimakasih kepada sponsor yg mendukung acara itu. tepuk tangan dan suara riuh menyambut kemeriahan malam minggu itu, malam yang penuh cerita. semua penonton terlarut dalam alunan permainan yg disuguhkan para santri/at ahmadul seakan lupa sesaat akan masalah di rumah, kampus, pacar, utang dll.

penampilan pantomim membuat para penonton tak berpindah tempat. mata mereka berfokus pada orang yg mukanya ditutupi dengan bedak/tepung tebal berkostum hitam putih. awalnya memang sulit untuk menebak pesan apa yg mereka tampilkan di atas panggung mengingat pantomim merupakan hiburan tanpa suara melainkan gerak tubuh saja. namun diantara penonton satu dua tiga empat lima enam tujuh delapan orang ada yg tertawa seakan mereka mengerti atau bahkan ada murid yg mereka kenal diatas panggung. lambat laun ceritanya dapat dinikmati oleh mayoritas penonton, dan ternyata mereka menceritakan murid-murid bandal yang tak menghiraukan gurunya yang sedang menjelaskan pelajaran didalam kelas, alhasil mereka pun di kenai hukuman oleh sang guru. ekpresi kesakitan mereka yang berbeda-beda mengundang tawa para hadirin.

para hadirin kemudian terdiam sejenak, beberapa menit mereka menjadi batu. mereka terharu dengan puisi yg dibacakan oleh duet santriat. mereka datang dari sudut kiri dan kanan. bait per bait mereka ucapkan dengan jelas dan lantang. mereka bercerita tentang arti sebuah sahabat, tema yang sangat cocok untuk acara reuni akbar untuk mengulang kenangan masa lalu dengan teman sekamar dan sebangku dan membandingkan apa yg terjadi saat ini. aku melihat sudut yg sulit ketika salah seorang pembaca puisi merendahkan suara dan badannya hingga ke lantai. sampai mereka meninggalkan panggung aku masih merenung.

tak sampai disitu acara kemudian dilanjutkan dengan penampilan pop song, lagu ini dipersembahkan khusus untuk seluruh alumni ahmadul jariyah dimanapun berada. karena dianggap penting, lagu itu kemudian diulang sekali lagi agar para alumni ahamdul cinta akan almamaternya. malam semakin diam, sepi, sunyi, mengingat semua alumni memilih diam dan mencoba memaknai arti lagu tersebut. kemudian acara selanjutnya adalah acara yang tak pernah tinggal di setiap muhadoroh, yaitu komedi. para pemain terlihat percaya diri ketika memasuki panggung. terbukti suguhan mereka benar-benar mengocok perut, tak ada suara selain tawa yg terdengar. ceritanay memang klasik, seorang anak yang bandal dan tidak mau mengikuti kemauan orang tuanya untuk belajar di pesantren, sampai ayahnya meninggal, baru ia sadar bahwa belajar agama itu penting. kemudian, ia menghadap ibunya untuk meminta ijin belajar di pesantren. ketika sang ibu menanyakan akan dimana sekolahnya, ia menjawab sekolah yang terkenal itu mak yang dikotapinang itu, ahmadul jariyah. tentunya semua penonton bangga mendengarkannya.

ada satu penampilan yang menegangkan, yaitu penampilan dari santri yang berkostum putih-putih (taekondo) memasuki lapangan, pertama mereka memberi hormat lalu memainkan api dengan dengan mulut. penampilan itu kemudian membuat para penonton beranjak dari tempat duduk, mereka berbondong-bondong mengambil tempat paling depan bahkan tidak sedikit yang mengabadikan penampilan tersebut (sayang HP ku tak ada kameranya). ada pepatah yang mengatakan "jangan bermain-main dengan api" ternyata pepatah itu tidak untuk para pendekar-pendekar itu. keliatannya mereka sangat mahir melakukannya meski mereka masih kecil. penampilan itu menjadi penampilan dari santri.

sekarang giliran para alumni menampilkan apa yang mereka punya. aku kemudian memanggil bang sapriadi siregar (lulusan 2003) untuk menyanyikan sebuah lagu. ia kemudian naik keatas panggung dengan tangan kosong (mengingat alat musik gitar belm diperbolehkan). setelah menyapa para penonton ia memulai dengan lau dari bg iwan dengan judul ibu. kemudian lagu kedua pastinya aku lupa judulnnya namun suaranya tetap bagus. kemudian dilanjutkan dengan acara stand up comedy. tanpa persiapan dan perencanaan aku memanggil tesen, buktinya sampai tiga panggilan baru ia mau menuju panggung dengan hati yang campur aduk. ia bercerita tentang dirinya kampungnya dan sekolah ahmadul tentunya dengan gaya dan bahasanya sendiri sehingga para penonton tertawa terbahak. komedian selanjutnya adlah badaruddin harahap. ia juga berhasil membuat para penonton menampakkakn giginya masing-masing. aku membujuk antara alumni agar menampilkan sesuatu, dan tidak berhasil sampai bg awaluddin mau mempertunjukkan yang ia miliki.

setelah melewati beberapa kegiatan, semua alumni dipersilahkan untuk mendaftarkan diri bagi yang ingin menginap di ahmadul, kelas-kelas yang disiapkan panitia siap menampung para alumni. beberapa diantara mereka masih berkumpul dengan teman seangkatannya, tentunya banyak hal yang harus diungkapkan. aku memilih duduk sambil ngobrol dengan senior di depan kantor. meski mata sayu, badan capek, lepek, aku masih menyisihkan waktu menanyakan ketidakhadiran si dia. pastinya akan menjadi pengobat jika ia ada di samping....

malam semakin larut, waktunya tidur sebab masih ada kegiatan esok hari.

(bersambung).

No comments:

Post a Comment

 

Blogger news

Blogroll

About