Pages

Monday 28 October 2013


Internet positif

Suara gaduh yang terjadi didalam ruangan pak manager mencairkan suasana baku hari kerja siang itu. Para karwayan sekitarnya saling berpandangan dan berbisik menandai pak manager sedang marah, mereka juga berprasangka yang tidak- tidak sebab selama ini ruangan  pak manager tidak pernah terdengar suara gaduh. Tanpa komando, para karyawan berbondong-bondong membentuk lingkaran tepat di depan pintu ruangan yang berposisi di pojok kanan kantor. Usaha mereka untuk mengintip kejadian ternyata sia-sia dikarenakan pintu tertutup rapat. Suara pak manager semakin keras, kata-kata makian, hinaan yang dilontarkan sungguh tidak enak untuk didengar, dan kata-kata itu tidak pantas rasanya dikeluarkan oleh sang manager. Para karyawan tetap saja berdiri didepan pintu, diantara mereka tidak ada yang berani masuk untuk melerai. Tiba-tiba saja pak manager keluar, mukanya merah, berkeringat, ia kaget dengan keramaian para karyawannya. Ia pun langsung menghilang begitu saja.  

Para karyawan mengintip siapa korban tersebut, atas inisiatif sendiri mereka langsung menggotong si korban ke klinik terdekat milik perusahaan tersebut.  Beberapa orang kembali ke merja kerjanya dengan rasa penasaran yang tinggi, dikarenakn itu mereka masih asyik mengobrol tentang kegarangan sang manager ketika melepaskan amarahnya.  Namun, alasan sang manager melakukan hal tersebut belum diketahui pasti, sebab sang manager kembali menutup ruangannya, serta 2 orang yang menghantar sikorban belum lagi kembali ke kantornya. Anto dan Dani mengamati luka-luka yang di wajahnya, pipinya yg putih kini menjadi biru, darah yang mengalir dari bibirnya kini berhenti berkat pertolongan sang dokter. Hasil pembicaraan mereka dengan dokter bahwa sikorban mesti dirawat inap selama satu malam mengingat kesehatan sang korban. Mereka berdua hanya bisa mengangguk saja sebab si pasien belum bisa diajak berbicara dengan normal. Mereka berdua pun bertekad untuk menjaga sikorban sampai besok pagi. Dani pun langsung menelpon teman sekantor untuk mengantar tas mereka ke klinik tersebut setelah jam pulang kantor. Rasa heran menempel di benak mereka berdua sebab sikorban belum menyadarkan diri meski waktu sudah menunjukkan pukul lima sore. Andi memanggil dokter, setelah memeriksa bagian yang terpenting, sikorban pun tiba-tiba sadarkan diri, bingung, dan resah. Si dokter kembali mempersilakan untuk beristrahat, namun sikorban ngotot minta pulang saja, dia merasa kalau dia baik-baik saja. 

Atas permintaannya, sang dokter pun tak bisa memaksa si korban untuk tetap menetap di atas kasurnya. Akhirnya, setelah menerima resep dokter, Andi dan Dani pun mengantar sikorban kekosannya yang berada dipinggir kota.  Sesampainya dikosan, Dani langsung membuka pertanyaan yang sudah disimpannya berjam-jam.

Dol, kenapa kau dipukul?

Doli mulai jawabannya dengan membakar satu batang rokok yang tersisa. Begini ceritanya, sambut doli.
2 hari yang lalu saya kedapatan menonton bokep di ruangan pak sani, ketika itu ia tidak marah, malah ia tersenyum kepadaku, aku pun membalas senyumnya, lalu ia pergi tanpa sekapur sirih. Kemudian, tadi siang aku melihat pintu pak manager terbuka, aku mengeceknya ternyata ia sedang duduk asyik bersama lapto kesayangannya. Aku pun langsung mengetuk pintunya, kemudian masuk. Pak manager menanyakan kedatanganku, dan aku tidak menjawab apapun. Aku langsung menghampirinya dan melihat monitor laptopnya sambil tersenyum, dan aku berkata padanya.

Oh, kirain bapak sedang nonton bokep.

Mendengar jawaban itu, pak manager tersinggung, ia langsung berdiri, dan mengayunkan tangan kanannya ke pipiku, aku pun langsung minta maaf, ternyata itu sudah terlambat. Entah setan apa yang merasuki tubuh pak manager sehingga tiada hentinya ia memukuliku, bagian wajahku menjadi bagian favorit baginya hingga biru begini.

Mendengar cerita itu, Andi dan Dani pun tertawa terbahak-bahak sampai batuk-batuk.

Dua hari setelah kejadian tersebut. Doli kembali memasuki kantor, sebagian para karyawan marah-marah kepadanya dikarenakan dari perbuatannya 4 hari yang lalu berdampak pada pemblokiran situs-situs porno favorit mereka.

Liat ni, gara-gara kau situs  porno diblokir.

Doli pun membalasnya dengan senyuman.
 

Blogger news

Blogroll

About