Pages

Tuesday 16 October 2012

IDAYU JADI SANDERA (bagian23)



Ilustrasi
Rumah Idayu selalu dikunjungi oleh orang-orang sekitarnya, setiap jam dan menit nya orang-orang silih berganti menjenguk idayu yang baru saja melahirkan anak keduanya, memiliki seorang istri senapati membuat idayu makin hari makin banyak tamu, hingga kepala desa awis karambil mengambil peran, mengganggap dial ah orang yang paling berjasa untuk ketenaran idayu dan wira, ucapan yang keluar selalu membanggakan dirinya yang menjadikan idayu sebagai juara penari berturut-turut. namun kegembiraan yang dialami idayu harus berhenti sejenak, sebab pasca prajurit rajeg dipukul mundur, Segerombolan prajurit mendatangi Awiskarambil (kampung Idayu) berniat membawa istri senopati tersebut, gerombolan ini mengaku mendapat perintah dari senopati tuban (wira) agar membawa Idayu ke tempat yang lebih aman. Awalnya idayu tidak mau mengikuti perintah, tapi desakan yang dilontarkan gerombolan membuat idayu tidak punya pililhan lagi, akhirnya idayu, kedua anaknya dan istri syahbandar mengikuti kemauan para prajurit.

Di tengah perjalanan istri syahbandar diturunkan prajurit, dan disuruh pulang sendiri ke kadipaten atas perintah senapati, kejadian ini mengejutkan idayu, membuat curiga dan menghawatirkan akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, namun ia tidak berani bertanya. Dalam perjalan, idayu memandangi sekitar, ia merasakan kakinya  mulai sakit, anakn pertamanya (gelar) kembali menangis meminta untuk digendong, lagi-lagi tidak ada pertolongan dari para prajurit. Setelah 3 kampung dilewati belum ada tanda-tanda untuk berhenti, prajurit juga tidak memberitahukan arah kemana mereka akan pergi, akhirnya idayu sadar kalau ia sudah jatuh ketangan musuh suaminya, sebab suamninya tak akan pernah melakukan perjalanan yang menderitakan keluarganya. 

Setelah melewati 6 kampung, perjalanan pun berhenti, langsung dimasukkan ke dalam rumah. Idayu letih, gelar masih saja merengek. Sambil menyusui, idayu memijit kaki gelar hingga tertidur. Ia rangkul bayinya erat, sekarang idayu adalah pahlawan bagi anak-anaknya. Keesokan harinya, panglima rajeg datang menghampirinya. Idayu tidak berani menatap wajah sunan rajeg dan bibirnya tertutup rapat. Sunan rajeg masih saja bercuap-cuap tentang kekesalannya atas perlakuan suaminya, seharunya tuban sudah menjadi milikku, tapi karena suamimu anak desa yang tidak tahu cara berteerimakasih sudah membuat kacau, suami mu akan datang menjemputmu, kau jangan takut, kau tidak akan kusakiti, karena kau bukanlah lawanku, tapi karena kau suamimu akan terpancing datang kesini.
Idayu masih saja terdiam, sunan rajeg merasa bahwa ia tidak dihormati oleh tamunya, sunan rajeg marah, mengangkat suaranya dan mengatakan apa saja  yang ia mau untuk menyudutkan idayu, mulai dari pekerjaan idayu sebagai penari tuban yang tidak bermakna bagi sunan rajeg, anaknya yang lahir mirip dengan syahbandar tuban, raja tuban yang berpihak pada kafir, sampai pada musuh bubuyutannya wira sebgai anak desa yang mengambil jabatan senapati dengan curang. Idayu jelas mendengar penghinaan itu, ia sembunyikan gelar di belakang punggungnya. Tidak lama kemudian idayu menambil makanan yang sudah tersedia di meja pojok, dan langsung menyuapi anak-ananya. 

Dari balik dinding rumah, idayu mengintip kejadian di luar, belum ada tanda-tanda penyelamatan baginya dan kedua anaknya. Tepat di malam hari, orang-orang berteriakan histeris, denga cepat idayu mengintip dari balik lobang kecil, ia melihat kerusuhan di mana-mana, orang-orang berlarian, menjerit, ketakutan, histeris, namun ia tidak bias memastika apa yang terjadi, mungkin ayahmu datang nak, katanya kepada gelar. Tiba-tiba seorang perempuan yang baru melahirkan terjatuh tepat di depan pintu rumah, dan meminta pertolongan, idayu diam dan diam, suara itu itu makin keras, idayu pun masih terdiam dan menangis takut terjadi sesuatu jika pnintu dibuka. Perempuan itu menghilang setelah melihat pintu rumah dikunci dari luar.

Tak berapa lama kemudian terdengar suara pembongkaran pasak pintu, Mbok ayu mari kita pergi disini tidak aman, idayu pun langsung bergegas mengangkat bayinya sedangkan gelar digendong pemuda tersebut. Mbok ayu akan dibawa ketempat yang lebih aman.  Idayu mencoba mengingat orang yang sering memanggilnya mbok ayu, namun idayu belum mendapatkan jawabannya.

Wednesday 10 October 2012

PENENTUAN (bagian22)



Pertempuran kedua kekuatan ini belum kunjung selesai, kali ini pasukan wira dikepung oleh pasaukan Mahmud barjah, pasukan wira terjebak kedalam perangkap pasukan mamud barjah. Kecerdasan yang dimiliki barjah dipenuhi pasukannya sehingga dengan leluasanya mereka menembaki pasukan gajah tuban dari balik semak-semak. gajah yang merasa dihujani tombak-tombak tajam meraung kesakitan dan mulai berontak, menginjak-injak pasukan kaki tuban, tidak lama kemudian suara dentuman meriam ikut memeriahkan peperangan dan membuat pasukan kuda tuban berlarian karena takut dengan api. Dengan lantang wira menyuruh pasukan kuda untuk keluar dari jebakan, dan mencari para musuh yang benrsembunyi dibalik semak. medan tempur yang sulit dan berlumpur membuat gajah-gajah susah keluar dari jebakan.
Melihat musuh yang berantakan, Pasukan rajeg tidak sabar mendekati para musuh, ingin membunuh musuh dengan jarak dekat. Kecorobohan itu menguntungkan pasukan tuban yang masih memiliki pasukan kaki dan kuda, kedua kubu itupun mulai berperang dengan jarak yang sangat dekat dihiasi dengan derasnya hujan membuat kedua pasukan ini makin bersemangat membasmi musuh masing-masing, dengan kekuatan yang terlatih pasukan tuban mampu memenangi laga ini sebab pasukan yang diturunkan rajeg masih sedikit masih ada pasukan yang disiapkan untuk serangan balik sebanyak 2 kali pertempuran. Wira kembali melilhat keadaan pasukan yang ia miliki. 

Berbeda dengan keadaan di rajeg, kiai benggala merasa kepemimpinannya sudah mulai direnggut oleh Mahmud barjah, perasaan itu muncul ketika esteban dan Rodriguez sudah mulai dekat dengan barjah, ditambah lagi kalau barjah mulai jarang datang menghadapnya. Kepemimpinan harus direbut kembali ketanganku, sebab aku punya lebih banyak ilmu dan pengalaman dibanding barjah, dan jika tuban benar-benar jatuh ketangannya, ia akan lebih bejat dibanding sang adipati tuban dan aku tidak akan menjadi siapa-siapa lagi. Ini tidak mungkin dan tidak boleh terjadi, mungkin aku harus meracuninya dengan diam-diam agar pasukannya tidak tahu.

Tiba-tiba malam itu barjah menghadap kiai benggala, dan ia pun tetap menjaga wibawanya sebagai pimpinan daerah rajeg, percakapan itu masih tentang perebutan tuban, tidak seperti biasanya, malam ini barjah mengikuti saran dari kiai benggala. Percakapan itu pun menghasilkan akan terus menyerbu tuban tepat di kota tuban dengan kekuatan penuh dan perbekalan yang lengkap selama perjalanan.
Pasukan rajeg akhirnya berangkat, diperkirakan akan memakan waktu 3 hari. Perjalanan itu terlihat oleh pasukan pengintai tuban dan menyampaikannya ke tuban, pasukan pengintai terus memberitahukan informasi ini di setiap titik yang sudah diposkan tuban, namun salah satu dari pengintai itu mati tertombak tepat didadanya dan jatuh, satu tombak lagi menancap tulang pipi kuda pengintai, dan berlari menuju kota tuban, kuda tersebut sampai di warung yakub, dan orang-orangpun menontonnya dan beranggapan bahwa pasukan rajeg sudah dekat.

Pasukan tuban tidak terkendali, banyak pasukan yang belum muncul, sehingga dengan pasukan yang ada mencoba menghalangi pasukan rajeg yang mau memasuki jantung kota tuban, walaupun pasukan kuda tuban mencoba menghabisi mereka dari belakang. Lama kemudian barisan pasukan rajeg terpecah sehingga terjadi kembali perang besar antara kedua kubu ini. Di sudut tuban terlihat pasukan rajeg mengemasi meriam, dengan cepat wira menyuruh pasukan kuda untuk mengganggunya, medan perang ditinggalkan dan diganti dengan pasukan yang baru datang. Seperti kilat pasukan kuda menuju meriam yang dikawal oleh Mahmud barjah, barjah dan pasukannya tidak berhasil menghalau pasukan kuda tuban, kepungan itu makin lama makin mengecil, Rodriquez dan esteban terdesak dan akhirnya ditangkap hidup-hidup atas perintah kepala pasukan kuda.
 

Blogger news

Blogroll

About